Pangeran Mohammed bin Salman di Balik Pengambilalihan Newcastle? Liga Premier Bungkam

Pangeran Mohammed bin Salman di Balik Pengambilalihan Newcastle? Liga Premier Bungkam

Pangeran Mohammed bin Salman. Pengambilalihan Newcastle United oleh Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi pada tahun 2021 yang sempat menuai kontroversi kembali menjadi sorotan. Bocoran pesan WhatsApp dari mantan pemilik Newcastle, Amanda Staveley, yang diperoleh oleh Telegraph, menunjukkan bahwa kesepakatan tersebut sangat bergantung pada persetujuan langsung dari Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman

Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai independensi klub dan potensi konflik kepentingan. Pasalnya, Mohammed bin Salman diketahui memegang posisi penting sebagai ketua PIF. Ketika dihubungi oleh Guardian, Liga Premier menolak untuk berkomentar lebih lanjut. 

Namun, sumber-sumber di dalam liga menyatakan bahwa mereka tetap yakin akan adanya pemisahan yang jelas antara negara Saudi dan klub Newcastle. Meskipun Liga Premier bersikeras bahwa tidak ada pelanggaran aturan, publik tetap skeptis. Banyak yang berpendapat bahwa sulit untuk membayangkan bahwa seorang pemimpin negara seperti Mohammed bin Salman tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan-keputusan strategis klub. 

Selain itu, bocoran pesan WhatsApp tersebut semakin memperkuat dugaan keterlibatan langsung Putra Mahkota Saudi dalam pengambilalihan Newcastle. Hal ini tentu saja menimbulkan pertanyaan mengenai transparansi proses pengambilan keputusan di Liga Premier.

Arab Saudi Kuasai Newcastle, Fans Murka 

Meskipun Liga Premier telah berulang kali menegaskan bahwa tidak ada campur tangan politik dalam proses persetujuan pengambilalihan klub, bocoran pesan ini menunjukkan adanya kemungkinan sebaliknya. Pemerintah Inggris dilaporkan sangat antusias dengan kesepakatan ini, melihatnya sebagai peluang untuk memperkuat hubungan diplomatik dengan Arab Saudi. 

Namun, antusiasme pemerintah Inggris tersebut berbanding terbalik dengan kekhawatiran publik yang semakin meningkat. Tuduhan bahwa Mohammed bin Salman terlibat langsung dalam pembunuhan tersebut semakin memperkuat kekhawatiran bahwa pengambilalihan Newcastle adalah upaya untuk membersihkan citra internasional Arab Saudi (sportwashing). 

Publik Inggris, terutama para pendukung klub-klub rival Newcastle, menyambut berita ini dengan skeptis. Banyak yang melihat pengambilalihan ini sebagai ancaman terhadap integritas kompetisi dan nilai-nilai sepak bola. Mereka khawatir bahwa uang Arab Saudi akan membeli kesuksesan dan mengubah wajah Premier League. 

Sementara itu, Amanda Staveley membela diri dengan menyatakan bahwa ia hanya menyebut Mohammed bin Salman dalam kapasitasnya sebagai ketua PIF. Namun, penjelasan ini sulit diterima mengingat pesan-pesan yang telah bocor.

Perubahan Aturan Keuangan Liga Premier di Tengah Polemik Manchester City

Klub-klub Liga Premier dijadwalkan menggelar pertemuan krusial pada hari Selasa untuk membahas revisi mendasar atas peraturan keuangan tingkat atas. Langkah ini diambil menyusul tantangan hukum yang diajukan oleh Manchester City, sang juara bertahan, yang tengah bersinggungan dengan sejumlah pelanggaran aturan. 

Fokus utama pembahasan kali ini adalah mengenai posisi pinjaman pemegang saham dalam konteks aturan transaksi pihak terkait (APT) yang diberlakukan oleh liga. Polemik ini mencuat setelah sebuah panel arbitrase memberikan sinyal kuat bahwa dengan mengecualikan pinjaman pemegang saham dari lingkup aturan APT, liga telah melakukan pelanggaran terhadap prinsip persaingan usaha yang sehat. 

Manchester City, yang menjadi pihak paling vokal dalam menyuarakan ketidaksetujuan terhadap aturan tersebut. Man City menuduh Liga Premier telah memberikan informasi yang menyesatkan kepada klub-klub anggota terkait dari putusan arbitrase yang diterbitkan pada 7 Oktober lalu. The Citizens meyakini bahwa putusan tersebut secara implisit membatalkan seluruh aturan APT. 

Meskipun Liga Premier telah mengajukan permohonan klarifikasi kepada panel arbitrase untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai implikasi dari keputusan tersebut, interpretasi awal yang dilakukan oleh berbagai pihak menunjukkan adanya perbedaan pandangan yang cukup signifikan. Hal ini tentu saja memicu kebingungan di kalangan klub-klub anggota.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *