Rizki Juniansyah Ngaku Gugup Setengah Mati Saat Tanding Perebutan Emas Olimpiade Paris 2024. Rizki Juniansyah, seorang lifter putra Indonesia, telah berhasil mempersembahkan medali emas kedua bagi kontingen Indonesia pada ajang Olimpiade Paris 2024.
Prestasi gemilang ini menjadikan Rizki sebagai lifter pertama dari Indonesia yang mampu meraih medali emas dalam sejarah keikutsertaan negara tersebut di Olimpiade.
Selain pencapaian bersejarah tersebut, Rizki juga mencatatkan namanya sebagai pemegang rekor Olimpiade untuk kategori clean and jerk dengan angkatan seberat 199 kg.
Lifter berusia 21 tahun ini mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah SWT atas keberhasilan membuat sejarah dengan meraih medali emas pertama untuk cabang olahraga angkat besi Indonesia di ajang Olimpiade.
Dalam pernyataannya, Rizki menyampaikan bahwa prestasi ini dipersembahkan untuk kemajuan angkat besi Indonesia.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, termasuk masyarakat, pejabat terkait, pelatih, keluarga, dan berbagai pihak lainnya.
Ia menambahkan bahwa pencapaian ini juga dipersembahkan untuk merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79.
Rizki mengakui bahwa ia sempat merasa gugup ketika tertinggal dalam angkatan snatch.
Namun, ia berhasil bangkit dan memompa semangatnya kembali untuk melakukan angkatan clean and jerk.
Dalam pertandingan tersebut, lifter asal China, Shi Zhi Yong, yang merupakan juara bertahan, gagal mempertahankan medali emasnya karena tidak mampu melakukan angkatan clean and jerk.
Meskipun demikian, Rizki tetap menunjukkan rasa hormat terhadap seniornya tersebut.
Salah satu faktor yang membangkitkan semangat Rizki adalah kehadiran keluarganya di Paris.
Chief de Mission (CdM) kontingen Indonesia, Anindya Bakrie, mengambil inisiatif untuk menerbangkan ibu Rizki, Yeni Rohaeni Durachim, dan kakaknya, Riska Anjani Yasin, ke lokasi pertandingan.
Rizki mengungkapkan bahwa kehadiran keluarga merupakan dukungan nomor satu baginya.
Anindya Bakrie, selaku CdM kontingen Indonesia, menyatakan rasa bangganya terhadap prestasi Rizki dan Veddriq Leonardo, atlet panjat tebing yang juga meraih medali emas.
Ia memuji kerja keras, dedikasi, dan komitmen para atlet dalam memberikan yang terbaik untuk Indonesia, yang ditandai dengan berkumandangnya lagu kebangsaan Indonesia Raya sebanyak dua kali pada tanggal 8 Agustus.
Dalam pertandingan tersebut, Rizki mengalami kegagalan pada angkatan snatch pertama dengan beban 155 kg.
Namun, ia berhasil mengangkat beban yang sama pada percobaan kedua.
Pada kesempatan snatch terakhir, Rizki mencoba mengangkat beban 162 kg tetapi gagal.
Pada babak clean and jerk, Rizki berhasil melakukan angkatan pertama dengan mulus seberat 191 kg Rizki Juniansyah Ngaku Gugup.
Kemudian, ia meningkatkan beban angkatannya menjadi 199 kg pada angkatan kedua, yang kemudian tercatat sebagai rekor Olimpiade baru. Total angkatan Rizki mencapai 354 kg.
Sementara itu, pesaing utama Rizki dari China, Shi Zhiyong, yang merupakan dua kali peraih medali emas Olimpiade sebelumnya, justru mengalami kegagalan dalam tiga percobaan angkatan clean and jerk.
Wakil dari China tersebut tidak berhasil mengangkat beban seberat 191 kg.
Perlu diketahui bahwa Rizki telah menunjukkan potensinya sejak debut di Kejuaraan Dunia 2022, di mana ia berhasil meraih medali perak dan emas.
Lifter asal Serang, Banten ini juga tercatat sebagai pemegang rekor dunia untuk angkatan total seberat 365 kg, yang ia capai pada Kejuaraan Dunia 2024 di Phuket, Thailand.
Dalam kompetisi angkat besi kelas 73 kg di Olimpiade Paris 2024 ini, medali perak direbut oleh lifter asal Thailand, Weeraphon Wichuma, dengan total angkatan 346 kg.
Sementara itu, medali perunggu berhasil diraih oleh Bozhidar Andreev dari Bulgaria dengan total angkatan 344 kg. IDCASH88